Film Horor Legendaris, The Exorcist Segera di Reboot!

Liputan Bioskop 88 Reply 20:27

 


 Franchise The Exorcist bersiap untuk kembali bersinar. Deadline melaporkan bahwa salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh Morgan Creek Entertaintment (selain serial Dead Ringers) adalah reboot dari The Exorcist. Menariknya, salah satu informasi yang diberikan adalah jadwal rilisnya, di mana mereka akan merilis film tersebut pada tahun 2021 mendatang. Hal itu terasa cukup mengejutkan mengingat film ini barus saja diumumkan.

Belum ada film dari franchise ini yang rilis sejak tahun 2005. Tapi walau begitu, franchise ini tidak sepenuhnya berhenti selama 15 tahun terakhir. Fox sendiri pernah memilih untuk me-reboot The Exorcist sebagai sebuah serial pada tahun 2016 dan serialnya berhasil bertahan hingga dua musim. Jadi ini adalah waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali franchise horor terkenal yang telah lahir lebih dari 30 tahun lalu.


Belum ada informasi terkait sutradara, para pemain dan apakah ceritanya akan terkait dengan film-film sebelumnya. Pertanyaan terbesar yang muncul adalah bagaimana film ini akan dibuat, mengingat tren film horor yang sudah berubah. Mungkin filmnya nanti akan berubah mengikuti arah yang lebih modern. Terlepas dari itu, The Exorcist tentunya akan menjadi salah satu film horor paling populer di tahun 2021 mendatang.

Film The Exorcist original adalah salah satu film horor terbaik sepanjang masa. Filmya disutradarai oleh William Friedkin dari naskah garapan William Peter Blatty. Film tersebut tayang perdana pada tahun 1973 dan menjadi film yang sukses mendapatkan keuntungan besar di box office. Bahkan film tersebut sempat masuk dalam nominasi Oscar dalam kategori Best Adapted Screenplay dan Best Sound Mixing.

Marvel & Sony Garap Film Spider-Woman?

Liputan Bioskop 88 Reply 20:22

 


 Olivia Wilde telah ditunjuk untuk mengarahkan sebuah film Spider-Man tanpa judul untuk Marvel dan Sony. Deadline menyebutkan bahwa Wilde akan menyutradarai sebuah film yang berpusat pada seorang wanita. Dengan munculnya berita ini, banyak yang berspekulasi bahwa Wilde akan mengarahkan sebuah film yang berfokus pada Spider-Woman. Sony sendiri masih belum mengomentari berita tersebut, dan masih belum bisa dipastikan bahwa film tersebut akan menceritakan Spider Woman atau bukan.

Apapun filmnya, Wilde akan menulis naskahnya dengan rekan penulisnya yaitu Katie Silberman. Sementara Amy Pascal akan memproduseri film ini bersama dengan Rachel O’Connor. Film ini akan menjadi film superhero wanita ketiga setelah film Black & Silver yang sampai sekarang masih tertahan, dan film Madame Web yang akan digarap oleh S.J. Clarkson. Hanya saja, masih belum diketahui film mana yang akan terlebih dahulu dirilis.


Meskipun Spider Woman berpotensi kuat menjadi film yang akan digarap oleh Wilde, tetapi ada kemungkinan lain jika Wilde akan mengerjakan sebuah film lain yang masih berkaitan dekat dengan Spider-Man. Mungkin Wilde akan menggarap film Spider Gwen, karakter yang menjadi favorit penggemar setelah melakukan debut layar lebar lewat film Spider-Man: Into the Spider-Verse.

Memang telah ada pembicaraan tentang memberikan kesempatan Spider Gwen sebuah film solonya sendiri sejak film Spider-Man: Into the Spider-Verse meraup banyak sekali keuntungan di box office. Wilde juga berhasil mendapatkan kesuksesan besar dalam film Booksmart yang ia sutradarai. Jadi tentunya Wilde adalah sutradara wanita yang sempurna untuk mengarahkan film Spider Gwen ataupun Spider Woman. Mudah-mudahan aja ya Geeks Marvel dan Sony akan segera mengumumkan detail lebih lengkap terkait filmnya.

Apa yang Membuat Film Matrix 4 Sangat Ditunggu?

Liputan Bioskop 88 Reply 20:20

 


 Terlepas dari buruknya film sekuel Matrix, The Matrix 4 masih memiliki prospek yang baik dari franchise ini yang akan menyaingi film pertamanya. Seperti yang sudah banyak ketahui, Matrix bercerita tentang sebuah ras mesin di masa depan yang mencoba untuk mengambil alih dunia manusia. Neo, kemudian terpilih sebagai “The One” yang akan menyelamatkan dunia manusia dari serangan ras mesin tersebut.

Di sepanjang tiga filmnya, Neo berusaha keras untuk mengalahkan program jahat dari The Matrix, juga rasa ragu dalam dirinya disaat dia mencoba untuk menguasai seluruh kemampuannya dan juga takdirnya sebagai sang penyelamat. Meskipun film pertamanya dianggap sebagai sebuah maha karya, sayangnya The Matrix Reloaded dan The Matrix Revolution tidak mendapatkan tanggapan yang sama.

Sekuel The Matrix Sangat Buruk


Pada 1999, saat pertama kali film Matrix dirilis, tidak butuh waktu lama bagi filmnya untuk diterima dan menjadi film blockbuster sukses di kala itu. Dengan sang sutradara Wachowski bersaudara memiliki tujuan untuk membuat filmnya menjadi sebuah franchise besar, ketika mereka mengumumkan dua sekuel filmnya para penonton tidak sabar untuk menantikan karya mereka selanjutnya.

Beruntung, kedua filmnya dilakukan secara serempak dari Maret 2001 sampai Agustus 2002 dan dirilis dengan perbedaan jadwal perilisan sebanyak enam bulan pada 2003. Sayangnya, kedua film sekuel tersebut tidak mendapatkan ulasan yang menarik, baik dari para kritikus maupun dari para penonton. Dan filmnya bahkan tidak bisa mencapai target penjualan.

Sekuel film tersebut seharusnya menjadi jalan untuk lebih menggali lebih dalam tentang simulasi Matris dan berbagai kisah lainnya yang ada dalam cerita, namun yang terjadi, kedua filmnya dianggap buruk berkat efek CGI yang dianggap terlalu “kartun.” Juga kedua filmnya dikritik karena cerita yang berubah dari seharusnya. Dan suka tidak suka, akibat hal ini franchise Matrix bisa dibilang “hancur.” Reaksi awal dari pengumuman The Matrix 4 bahkan sangat beragam. Ada yang kecewa dan juga terkejut.

The Matrix 4 Masih Dinantikan


Meskipun banyaknya komentar negatif terhadap sekuel filmnya, dalam beberapa bulan terakhir sudah mulai terlihat bagaimana para fans tidak sabar untuk menantikan filmnya. Sejauh ini, selain Keanu Reeves dan beberapa cast lama lainnya yang akan kembali ditambah dengan para cast baru yang cukup menarik perhatian, tidak banyak hal lainnya yang diketahui dari film ini.

Banyak fans yang mulai berspekulasi tentang apa yang akan terjadi di filmnya, seperti apakah Neo akan tetap menjadi The One atau tidak, yang membuat film ini kembali dinantikan. Dan karena filmnya masih ada di tahap awal produksi, para fans saat ini hanya bisa berspekulasi dan berdiskusi tentang film dan ceritanya. Mungkin, di akhir 2020 atau awal 2021 mendatang Warner Bros akan memberikan sedikit petunjuk tentang filmnya.

Mengapa The Matrix 4 Dinantikan


Selain kembalinya para cast lama dan munculnya cast baru di Matrix 4, elemen lainya yang membuat film tersebut dinantikan adalah jarak antara filmnya dengan dua film sekuel sebelumnya. Meskipun ada kekurangan di berbagai sisi, namun akan menjadi menarik bagi para fans untuk kembali mengulang filmnya dari awal sambil melihat ceritanya dari sudut pandang lain, sebelum kemudian menyaksikan film keempat ini.

Setelah menyaksikan kembali filmnya, kita mungkin akan menemukan beberapa petunjuk yang akan berujung pada sebuah pertanyaan besar, yang kemungkinan akan bisa terjawab di film keempat nanti. Dan terakhir adalah adalah kepopuleran Keanu Reeves yang sedang berada di puncak berkat film John Wick, para fans akan senang melihat sang aktor kembali ke peran lamanya yang membawa Reeves ke jalur kesuksesan.

Bagaimana Matrix 4 Menghindari Kesalahan Sekuel Sebelumnya


Satu hal yang membuat The Matrix banyak menjadi perbincangan dan meraih banyak pujian, adalah koreografi pertarungannya yang menarik dan juga dedikasi para cast dan tim produksi untuk lebih banyak menghadirkan elemen praktikal dibandingkan dengan bantuan CGI. Berbagai aspek tersebut menjadikan filmnya dikenal dan populer di mata publik, serta menjadi pengaruh terhadap industri perfilman modern.

Matrix 4 perlu mencari cara agar bisa menyeimbangkan stunt yang nyata dengan ekeskusi sempurna dari CGI. Mungkin, jika diperlukan, Keanu Reeves bisa memberikan saran kepada sang sutradara dan juga stunt coordinator bagaimana alur produksi adegan aksi dari film John Wick. Mereka bisa belajar satu atau dua hal dari film tersebut.

Hal yang juga harus diperhatikan di film Matrix 4 adalah terlalu bergantung pada tema filosofis. Film pertama di seriesnya sangat penuh dengan adegan filosofis dan juga simbolisme kompleks. Namun, semuanya dilakukan dan dieksekusi dengan sempurna, sambil juga tetap menghadirkan cerita yang mudah untuk diikuti dan berjalan sesuai dengan temanya.

Sayangnya, di dua film sekuelnya, usaha mereka untuk menghadirkan cerita yang penuh dengan simbolis dan filosofis dan kompleks, justru menutupi narasi sebenarnya dari storytelling filmnya. Bukannya menjawab berbagai pertanyaan yang dimiliki para fans, justru kedua film tersebut malah semakin menambah pertanyaan yang ada di benak para fans.

Matrix 4 juga perlu belajar dari film The Force Awakens dan Mad Max: Fury Road, bagaimana caranya untuk tidak mengulang kesalahan sekuel sebelumnya. Filmnya perlu berfokus pada cerita yang menarik perhatian para penonton, sebelum kemudian menghadirkan elemen-elemen dan aspek lainnya yang akan memperluas tema ceritanya. Bagaimana Geeks, apakah kalian sudah siap untuk menonton film Matrix 4?

Search

Blog Archive