Produser Bocorkan Plot Film Pineapple Express 2!

Liputan Bioskop 88 Reply 02:17

 Dalam sebuah wawancara dengan LADBible, produser film Pineapple Express yaitu Judd Apatow menjelaskan idenya untuk sekuel Pineapple Express yang akan menceritakan tentang legalisasi ganja. Idenya dibuat semenarik mungkin oleh Judd Apatow, dan ia memilih hal tersebut ketimbang mengulang hal yang sama dalam sekuelnya. Namun Apatow tidak yakin apakah sekuelnya nanti akan benar-benar terwujud atau tidak.

“Ada banyak hal yang terjadi dengan legalisasi ganja di California. Kami pikir ada cerita lucu tentang bagaimana mereka akan menghadapinya, di mana para pedagang ganja harus menghadapi fakta bahwa tiba-tiba itu menjadi legal.” Ungkap Judd Apatow.

Sebelumnya bintang Pineapple Express yaitu Seth Rogen juga telah membuat komentar serupa di masa lalu, di mana Rogen menyebutkan bahwa ia telah mendorong pihak studio untuk menggarap sekuel Pineapple Express, tetapi kemudian mendapat penolakan oleh eksekutif studio. Tapi setidaknya kita sekarang tahu, jika sekuelnya akan dibuat, Pineapple Express 2 tidak akan menceritakan hal yang sama seperti film terdahulunya.


Dirilis pada tahun 2008 lalu, Pineapple Express menceritakan saat karakter yang diperankan oleh Seth Rogen yaitu Dale Denton dan karakter yang diperankan oleh James Franco yaitu Saul Silver terpaksa melarikan diri dari para pembunuh bayaran serta polisi yang korup setelah mereka berdua meyaksikan sebuah peristiwa pembunuhan. Judul Pineapple Express sendiri diambil dari nama ganja dalam film tersebut yang merupakan salah satu jenis daun ganja yang sangat langka.

Dalam film Pineapple Express, Judd Apatow yang sebelumnya pernah bekerja dengan Seth dan Goldberg di film Knocked Up dan Superbad juga turut mengembangkan ceritanya. Film tersebut berhasil meraih pendapatan 102 juta dollar di seluruh dunia dengan anggaran yang hanya 26 juta dollar. Filmnya juga mendapat sambutan positif dari para kritikus film.

Inikah Penyebab Man of Steel 2 Tidak Dibuat?

Liputan Bioskop 88 Reply 02:16

 Menurut informasi orang dalam yang diterima oleh Heroic Hollywood, Warner Bros tidak yakin bahwa orang-orang akan tertarik untuk menyaksikan petualangan solo Superman versi Henry Cavill. Malah, pihak studio berharap untuk membangun karakter Superman dengan memainkannya sebagai peran pendukung di masa depan. Kutipan dari orang dalam tersebut dapat kita lihat di bawah ini:

“Film Superman yang berdiri sendiri tidak akan berhasil saat ini. Mungkin, akan ada lebih banyak momentum setelah ia memainkan peran pendukung dalam beberapa film DC yang sukses, dan dengan begitu akan lebih banyak peluang untuk filmnya sendiri.” Ungkap orang dalam tersebut kepada Heroic Hollywood.


Munculnya kabar ini dianggap mengejutkan oleh banyak orang, apalagi ketika melihat sejarah terakhir film solo Superman dan peran Henry Cavill yang tergolong baik. Film Man of Steel adalah kesuksesan besar bagi Warner Bros dengan meraup lebih dari 668 juta dollar di seluruh dunia dengan anggaran yang hanya 225 juta dollar.

Dengan masa depan Superman yang masih tidak pasti, dan film Justice League versi Snyder yang tak ada rencana untuk melakukan syuting ulang, masih belum jelas dalam film apa Cavill akan kembali sebagai Superman.

Cavill sendiri memulai debutnya di DCEU lewat film Man of Steel yang rilis tahun 2013. Tujuh tahun setelah itu, banyak sekali perubahan yang terjadi dalam DCEU. Film Justice League yang dianggap gagal, disinyalir menjadi penyebab dari kekacauan yang terjadi di DCEU.

Bahkan setelah itu, DCEU juga harus kehilangan Ben Affleck sebagai Batman dan juga penundaan film The Flash yang terus terjadi. Namun akhirnya, Warner Bros menemukan kesuksesannya kembali dengan film solo Aquaman dan Shazam!. Kita lihat saja nanti ya Geeks gimana nasib akhir dari karakter Superman ini di DCEU.

Doctor Strange vs Ancient One, Siapa Penyihir Terkuat di MCU?

Liputan Bioskop 88 Reply 02:12

 Dalam dunia sihir di universe Marvel, nama Doctor Strange dan the Ancient One bukanlah nama yang asing. Dalam versi layar lebarnya, sebelum menjadi penyihir agung Stephen Strange merupakan seorang ahli bedah otak yang sangat jenius. Sampai kemudian dia mengalami kecelakaan dan bertemu dengan Jonatahan Pangborn yang memperkenalkannya dengan Kamar Taj.

Disana dia kemudian bertemu dengan sosok Ancient One. Meskipun pada awalnya Strange begitu skeptis terhadap dunia sihir, tapi ketika Ancient One memberikan fakta yang tidak diketahui Strange tentang realita, termasuk dimensi cermin, hal itu membuka mata Strange. Akhirnya Strange memohon kepada Ancient One untuk mau mengajarinya.

Dengan cepat Strange mampu mempelajari ilmu-ilmu sihir baru, termasuk pengendalian waktu yang dilakukan oleh Eye of Agamotto alias Time Stone. Sayangnya, Ancient One kemudian harus tewas di tangan mantan muridnya, Kaecillius, yang percaya bahwa Dormammu akan membawa keabadian baginya. Tapi, diantara Ancient One dan Stephen Strange siapa yang lebih kuat?


Film Doctor Strange menjelaskan bahwa seorang penyihir bisa menjadi lebih baik dengan belajar, dan semakin lama belajarnya maka akan semakin baik. Artinya untuk bisa menguasai ilmu sihir, seorang penyihir harus terus mengembangkan pengetahuannya dengan cara belajar dan menyempurnakan berbagai mantra yang dipelajari dengan mempraktikannya.

Strange bisa dibilang merupakan sosok quick learner dimana dia bisa mempelajari semuanya dan menyerapnya dengan cepat. Dan berdasarkan apa yang dia pelajari di buku, dia bisa mengalahkan Kaecillius dan yang paling penting dia kemudian bisa mengalahkan Dormammu. Selain itu, berkat pengetahuannya dia juga bisa menjadi lawan seimbang bagi Ebony Maw, dan Thanos.

Meskipun Strange bisa belajar semuanya dengan cepat, tapi hal itu masih belum cukup dengan pengalaman ratusan tahun yang dialami oleh Ancient One. Diketahui, ketika Ancient One tewas oleh Kaecillius, usianya adalah 700 tahun dan selama itu pula Ancient One mendedikasikan dirinya untuk mempelajari mystic arts atau ilmu sihir.

Bagaimana dengan pertarungan tanpa akhir yang dilakukan Stephen Strange ketika menghadapi Dormamu dalam film Doctor Strange? Belum dikonfirmasi berapa banyak Strange tewas, kembali hidup, dan berunding dengan sang villain demi menyelamatkan bumi dari kekuatannya. Bisa jadi kejadian tersebut terjadi bertahun-tahun di waktu normal karena Strange mengunci mereka berdua dalam sebuah time loop.

Strange mungkin kehilangan waktu setiap kali dia mencoba untuk mendekati Dormammu dan berbicara dengannya, tapi hal itu memberikan Strange kesempatan untuk mempraktikan apa yang sudah dia pelajari di Kamar Taj. Tapi, yang jadi masalahnya adalah tidak banyak mantra baru atau kemampuan baru yang dia pelajari. Tanpa ada akses untuk membaca buku atau sumber bacaan lainnya, Strange tidak akan mampu menambah atau menyempurnakan dirinya.

Sementara the Ancient One bertarung dengan musuh yang beragam, mempelajari hal baru dari pertarungan tersebut dan menyempurnakannya melalui pembelajaran yang dia lakukan bertarhun-tahun. Hal ini jelas memberikan perbedaan jauh antara Ancient One dan Strange. Tapi, perlu dicatat bahwa kemampuan Strange tidak akan berhenti sampai disitu.

Seperti yang diucapkan oleh Ancient One di film Avengers: Endgame, ketika Bruce Banner memintanya untuk memberikan Time Stone, dia mengatakan bahwa Strange seharusnya menjadi yang terbaik diantara mereka. Itu artinya jika Strange terus belajar dan terus melanjutkan ceritanya di MCU, dia akan berkembang jauh lebih baik dan kuat dibandingkan Ancient One. Dan perlu diingat juga, Stephen Strange saat ini di MCU masih belum menduduki posisi penyihir agung, yang artinya dia akan menjadi lebih kuat dalam beberapa waktu kedepan ketika dia mempelajari tentang realita lainnya.

Film Spider-Man: Into the Spider-Verse 2 Mulai Diproduksi

Liputan Bioskop 88 Reply 03:38

Film Spider-Man: Into the Spider-Verse 2 Mulai Diproduksi


 Seorang animator bernama Nick Kondo memposting sebuah video di Twitter, yang mana postingan tersebut mengkonfirmasi bahwa film Spider-Man: Into the Spider-Verse 2 telah memasuki tahap produksi. Untuk saat ini, belum banyak detail terkait film tersebut, tetapi kita sudah mengetahui jadwal rilis filmnya yang jatuh pada tanggal 7 Oktober 2022. Filmnya juga akan menceritakan kembali kisah Miles Morales bersama teman-temannya.

Tahun lalu, Spider-Man: Into the Spider-Verse 2 dijanjikan akan mengeksplorasi hubungan yang tumbuh antara Miles Morales dan Gwen Stacy. Namun plot cerita utamanya masih belum diketahui. Tetapi adegan post-credit scene dalam film pertama menunjukkan saat Miguel O’Hara muncul sebagai Spider-Man 2099, maka dapat dipastikan jika ia menjadi karakter kunci dalam film sekuelnya.


Sony sendiri memang tengah berupaya untung mengembangkan Spider-Versenya walau tanpa sosok Tom Holland. Di samping film Spider-Man: Into the Spider-Verse 2, ada film live action berjudul Venom: Let There Be Carnage dan Morbius. Pada tahun 2018 lalu, produser dari berbagai film Spider-Man yaitu Amy Pascal juga menjanjikan bahwa film Sinister Six akan dibuat. Naskah Sinister Six sendiri kala itu tengah dikerjakan oleh Drew Goddard. Tinggal masalah waktu saja sebelum akhirnya Spider-Verse akan semakin meluas lagi.

Meskipun sebagian besar Hollywood terhenti karena pandemi virus Corona, tetapi film Spider-Man: Into the Spider-Verse 2 sepertinya menjadi film yang beruntung karena dapat bergerak maju. Meskipun film animasi memiliki jadwal produksi yang cukup panjang, mudah-mudahan saja Kondo dan anggota tim lainnya dapat menyelesaikan film ini dengan tepat waktu. Sekuel ini akan disutradarai oleh Joaquin Dos Sanstos, sementara Shameik Moore dipastikan kembali mengisi suara karakter Miles Morales. Sementara untuk pemeran lainnya masih belum diketahui apakah mereka akan kembali dalam filmnya nanti atau tidak.

5 Aktris yang Berpotensi Gantikan Ruby Rose Sebagai Batwoman

Liputan Bioskop 88 Reply 22:28

 Pada Mei kemarin muncul berita yang cukup menghebohkan dengan pemeran Kate Kane dalam series Batwoman yang tayang di The CW, Ruby Rose, mengumumkan mundur dari perannya tersebut. Masih belum diketahui secara pasti apa penyebab Rose memutuskan untuk mundur dari perannya tersebut, tapi yang pasti dalam pengumumannya Rose mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan menganggap keputusannya tersebut sebagai keputusan yang sulit.

Menanggapi hal tersebut, pihak The CW akhirnya memutuskan untuk melakukan casting ulang karakter Kate Kane. The CW sendiri menegaskan bahwa mereka masih akan berkomitmen untuk menghadirkan sosok Kate Kane yang sesuai dengan kriteria mereka, salah satunya adalah mendukung gerakan LGBTQ. Ada beberapa aktris yang bisa menjadi pilihan The CW untuk menggantikan Ruby Rose, siapa saja?

Stephanie Beatriz


Tidak lama setelah Ruby Rose mengumumkan untuk mundur dari perannya sebagai Batwoman, aktris yang berperan dalam series Brooklyn Nine Nine, Stephanie Beatriz, kemudian membuat sebuah teka-teki di akun Twitternya yang erat kaitannya dengan Batwoman. Beatriz mencuit bahwa dia akan membaca semua hal tentang Batwoman. Beatriz juga bahkan sudah mengecat rambutnya berwarna merah.

Beatriz berperan sebagai seorang detektif tangguh dalam series Brooklyn Nine Nine. Dengan perannya tersebut, Beatriz bisa menjadi salah satu kandidat yang pas untuk peran Batwoman. Di sisilain, Beatriz merupakan seorang biseksual yang tentunya akan mendukung komitmen dari the CW.

Jane Levy


Salah satu hal yang menjadi ciri khas seorang Kate Kane atau Batwoman adalah rambutnya yang berwarna merah, dan Jane Levy yang memiliki rambut berwarna merah bisa memiliki kesempatan besar untuk menjadi pengganti Ruby Rose. Jane Levy merupakan bintang dalam acara Shameless juga Suburgatory. Karir Jane di bidang akting, khususnya TV series juga sangatlah cemerlang dalam beberapa tahun belakangan.

Berbicara tentang masalah seksualitas, masih belum diketahui bagaimana kecenderungan seksualitas bagi Levy karena dia belum pernah berbicara banyak mengenai hal ini. Keikutsertaan Jane dalam seri komedi Zoey’s Extraordinary Playlist yang tayang di NBC menjadi bukti bagaiamna Jane tidak ragu untuk bekerja sama dengan komunitas LGBTQ. Hal ini tentunya akan menjadi nilai plus bagi Jane.

Rachelle Lefevre


Rachelle Lefevre memang bukan nama yang begitu populer, tapi dengan penampilannya yang menarik – khususnya warna rambut yang berwarna merah – dan karir akting yang cukup ciamik membuat Rachelle juga berpeluang untuk menggantikan posisi Ruby Rose. Rachelle sendiri pertama kali muncul sebagai aktris populer setelah bermain di film Twilight yang tayang pada 2008 lalu, dengan berperan sebagai vampir jahat Victoria.

Rachelle kemudian kembali di film sekuelnya, New Moon, tapi di film ketiganya, Eclipse, perannya kemudian digantikan oleh Bryce Dallas karena jadwal produksi yang bentrok. Lefevre pernah menyatakan dukungannya pada komunitas LGBTQ+, dan meskipun itu rasanya memang tidak cukup untuk bisa sesuai dengan komitmen The CW, setidaknya resume yang dia miliki cukup menarik.

Bridget Regan


Bagi para fans Marvel, mungkin wajah Bridget Regan bukanlah wajah yang asing. Dia merupakan pemeran dari karakter Dottie Underwood dalam series Agent Carter, dan juga dia pernah berperan dalam beberapa produksi TV series lainnya. Dengan karirnya tersebut, Bridget tentu memiliki peluang untuk berperan sebagai Batwoman, dan tidak lupa juga Bridget merupakan aktris lainnya yang memiliki warna rambut merah.

Sama seperti Jane, Bridget juga belum pernah membicarakan kecenderungan seksualitasnya. Tapi, kemungkinan besar dia bukanlah bagian dari komunitas LGBTQ+ karena pada 2018 kemarin dia sempat melahirkan anak keduanya, bersama suaminya Eamon O’Sullivan. Meskipun begitu, kualitas akting Bridget bisa menjadi bahan pertimbangan lainnya.

Phoebe Tonkin


Jika The CW ingin merekrut aktris yang memang ada dalam naungan mereka, mungkin nama Phoebe Tonkin bisa menjadi pilihan. Setelah sukses berperan sebagai Hayley Marshall dalam series The Vampire Diaries, Phoebe kemudian sukses muncul dalam seri spin-offnya, The Original, yang tayang selama lima musim sebelum berhenti pada 2018.

Sama seperti beberapa nama lainnya di daftar ini, Phoebe Tonkin pernah menyatakan dukungannya terhadap komunitas LGBTQ+, meskipun dia sendiri belum pernah secara resmi mengumumkan apa kecenderungan seksualitasnya. Dengan bakat dan pengalamannya berperan di berbagai series produksi The CW, Tonkin tentunya bisa menjadi pilihan yang menarik.

Money Heist: Benarkah Berlin Telah Mati?

Liputan Bioskop 88 Reply 22:27

 Nasib sial harus dialami oleh Berlin, setelah dia ditembak oleh polisi di akhir musim kedua series Money Heist yang tayang di Netflix. Akibat hal itu, banyak yang meyakini bahwa Berlin sudah tewas. Tapi, ternyata banyak juga yang percaya bahwa Berlin masih hidup dan kemungkinan tersebut bisa saja benar. Berlin – yang memiliki nama asli Andres de Fonoliosa – merupakan adik dari the Professor.

Berlin menderita sebuah penyakit genetik langka yang membuat jangka waktu hidupnya sangat singkat. Hal ini tentunya menjadi sebuah kabar buruk bagi semua kru. Sosok psikopat Berlin membuatnya seolah menjadi antagonis bagi para kru lainnya dalam cerita musim perdana dan musim kedua Money Heist, selain pihak kepolisian.

Meskipun begitu, Berlin merupakan sosok yang karismatik, dengan memiliki nilai-nilai yang dianutnya sendiri. Dengan karakternya tersebut, wajar jika Berlin menjadi salah satu karakter favorit para fans. Dalam video dokumenter terbaru dari seriesnya, Money Heist: The Phenomenon, kreator seriesnya, Alex Pina, mengatakan bahwa dia menyesal telah membunuh Berlin.


Pina juga menjelaskan bahwa hal itu dia lakukan atas perintah atasannya, karena apa yang dilakukan kepada salah satu tawanannya dianggap kurang pantas di masa sekarang. Namun, Pina kemudian “menghidupkan kembali” sosok Berlin di musim ketiga dan empat dalam bentuk flashback ketika dia merencanakan pencurian di Bank of Spain, serta hubungannya dengan Palermo.

Sebenarnya ada celah dari adegan kematian Berlin di musim kedua, yang bisa dimanfaatkan oleh Pina untuk membawa kembali Berlin masuk dalam cerita di musim selanjutnya. Dengan musim ketiga Money Heist bersetting dua setengah tahun setelah apa yang terjadi di musim kedua, ada dua halangan untuk bisa menghadirkan kembali sosok Berlin dalam cerita: jika hujaman peluru yang menerjang tubuhnya tidak membunuh Belin, maka penyakitnya yang akan membunuhnya.

Tapi, sempat disebutkan juga bahwa beberapa orang yang mengalami penyakin genetik sama dengan Berlin bisa sembuh dengan penanganan yang tepat. Berlin mungkin selama ini hanya meminum obat-obatan demi menghilangkan gelajanya, tapi bukan tidak mungkin Berlin bertemu dengan seseorang yang bisa atau mau menyembuhkan penyakitnya.

Yang menarik dari kematian Berlin adalah berbeda dengan karakter lainnya yang tewas di musim kedua, Oslo dan Moscow, tubuh atau jenazah Berlin tidak pernah ditemukan. Setelah terkena beberapa kali tembakan di bagian dadanya oleh polisi, Berlin langsung terjatuh. Setelah itu tubuhnya (entah masih hidup atau sudah tewas) kemudian dibawa oleh pihak kepolisian.

Disinilah peluang menampilkan Berlin masih hidup muncul. Berlin bisa mengalami skenario yang sama dengan Rio, dimana dia ditangkap dan disiksa (juga posisinya disembunyikan dari orang-orang) oleh kolonel Prieto. Prieto mungkin akan melakukan apapun kepada Berlin agar dia bisa tetap hidup, dan kemudian mencari informasi tentang rencana the Professor, terutama setelah para pencuri lainnya kabur.

Jika cara ini berhasil maka dipastikan CNI akan gagal mendapatkan informasi tentang pencurian di Royal Mint ataupun Bank of Spain. Dan jika Berlin memang masih hidup, maka dia bisa kembali muncul di musim kelima nanti. Lagipula, Berlin pernah mengatakan kepada Palermo: “Aku yakin bagaimanapun caranya, waktu akan membawa kita kembali bersama.”

Search

Blog Archive