8 Kekuatan Dahsyat Yang Dimiliki Godzilla!

Liputan Bioskop 88 Reply 21:42

 Godzilla merupakan salah satu kaiju terkuat yang pernah ada, dan semua itu berkat kemampuan dahsyat yang dia miliki. Godzilla memiliki berbagai kekuatan yang dahsyat, tapi beberapa diantaranya dianggap unik karena tidak dimiliki oleh yang lain. Memang, kekuatan yang dimiliki oleh Godzilla tergantung kepada para pembuat film, bagaimana mereka coba untuk menggambarkan Godzilla.

Di berbagai era yang berbeda, Godzilla mendapatkan penampilan dan kekuatan yang berbeda-beda. Sebagian besar karakter Godzilla yang ditampilkan di filmnya memang tetap sama, seperti bagaimana dia bermutasi akibat bom nuklir dan juga keseluruhan desainnya. Tapi, berikut ini adalah berbagai kemampuan Godzilla yang ditampilkan di filmnya.

Atomic Breath


Atomic breath merupakan salah satu kekuatan yang menjadi ciri khas dari Godzilla, kekuatan yang sudah ada sejak monster ini pertama kali diperkenalkan pada 1954. Atomic breath juga selalu digunakan oleh Godzilla di berbagai film produksi Toho, dan juga tentunya versi terbaru di MonsterVerse. Atomic breath merupakan sebuah serangan sinar laser yang sangat kuat yang biasanya mengeluarkan cahaya berwarna biru.

Godzilla melakukan hal ini dengan cara mengumpulkan energi radioaktif dalam tubuhnya yang kemudian dikeluarkan melalui mulutnya. Atomic breath jauh lebih berbahaya, jauh lebih dahsyat, dan lebih panas dibandingkan serangan api biasa. Buktinya adalah siapapun target yang terkena serangan ini akan langsung meleleh dan hancur. Menurut salah satu guidebook Godzilla menjelaskan bahwa suhu Atomic breath bisa mencapai 500.000 derajat celsius.

Terbang


Atomic breath memang menjadi senjata andalan Godzilla untuk menghancurkan kapal terbang dan juga membuat musuhnya terluka, tapi dia juga memiliki kemampuan lainnya yang patut untuk diketahui. Pada film Godzilla vs. Hedorah yang dirilis pada 1971, diperlihatkan Godzilla sedang mengejar musuhnya. Dan untuk mempersingkat jarak dan waktu, dia kemudian mengarahkan atomic breathnya ke tanah.

Hal yang dia lakukan tersebut membuatnya terlempar ke udara, membuat Godzilla untuk bisa terbang. Godzilla terus melakukan hal ini sampai dia tiba pada tujuannya. Sayangnya, kemampuan yang cerdas ini tidak pernah lagi dipergunakan.

Manipulasi Benda Metal


Dalam film Godzilla vs. Mechagodzilla, sang kaiju harus menghadapi “versinya” sendiri dalam bentuk robot, dan terbukti Mechagodzilla bukanlah lawan yang mudah untuk ditaklukan. Godzilla dan King Caesar benar-benar kesulitan menghadapi Mechagodzilla sampai kemudian petir muncul. Setelah berulang kali tersambar petir, entah mengapa Godzilla tiba-tiba berubah menjadi sebuah medan magnet.

Dengan kekuatannya itu, Godzilla mampu menarik berbagai benda yang terbuat dari material besi dan logam ke tubuhnya. Bahkan yang dahsyatnya adalah dia mampu menarik tubuh Mechagodzilla, yang tidak mampu untuk kabur dari medan magnet yang dihasilkan oleh Godzilla. Berkat kekuatan misterius ini, Mechagodzilla akhirnya berhasil dikalahkan. Ini merupakan pertama dan terakhir Godzilla menggunakan kekuatannya, dan jika MonsterVerse nanti memang akan mengadaptasi Mechagodzilla mungkin kita akan kembali melihat kemampuan ini.

Regenerasi


Godzilla selalu memiliki kemampuan untuk sembuh lebih cepat dan mampu sembuh dari serangan apapun. Kemampuan ini menjadi elemen penting di serinya pada era 1990an. Diketahui bahwa sel milik Godzilla – yang disebut sebagai G-Cell atau sel G – memiliki kualitas regenerasi yang membuat tubuhnya untuk menyembuhkan secara mandiri dalam waktu singkat.

Berbagai luka yang ada di tubuh Godzilla memang akan ada sebagai bentuk “trofi” atau bukti pertarungan yang dia hadapi. Tapi, luka tersebut akan menghilang ketika dia menghadapi monster lainnya. Sel Godzilla ini kemudian digunakan untuk menciptakan Biollante dan SpaceGodzilla, dan karena hal inilah kedua monster tersebut sangat sulit untuk ditaklukan.

Gelombang Nuklir


Bom atom adalah penyebab utama terciptanya Godzilla – setidaknya dalam kebanyakan versi – dan akibat hal tersebut Godzilla bermutasi dan membuatnya memiliki kekuatan radioaktif. Atomic breath adalah contoh nyata bagaimana energi radioaktif dikumpulkan dan ditembakan melalui mulutnya. Tapi, dalam film Godzilla vs Biollante diperlihatkan bahwa energi radioaktif tidak hanya bisa digunakan untuk menembakan atomic breath saja.

Jika Godzilla butuh sebuah serangan yang memiliki daya jangkau yang lebih luas dibandingkan atomic breath, maka dia bisa menggunakan kemampuan gelombang nuklir (nuclear pulse). Konsepnya sama seperti atomic breath, hanya yang dihasilkan oleh Godzilla adalah gelombang energi atom. Gelombang tersebut akan menghancurkan apapun yang ada di depannnya. Kemampuan ini sempat diperlihatkan di King of the Monsters, ketika Godzilla “berubah” menjadi ‘burning Godzilla’ dia kemudian menggunakan dua kali gelombang nuklir untuk menghabisi Ghidorah.

Sinar Panas Spiral


Baik Godzilla versi Heisei maupun Millenium, keduanya memiliki kemampuan untuk mengakses kekuatan ini. Sinar panas spiral ini pertama kali diperkenalkan dalam film Godzilla vs King Ghdiorah, ketika Godzilla menyerang Ghidorah dengan sebuah sinar laser berwarna biru yang dikelilingi oleh spiral yang berbentuk seperti kilatan petir. Saat akan mempersiapkan serangan ini, bagian duri belakang Godzilla akan mengeluarkan sinar berwarna biru. Karena cukup kuat untuk menghancurkan salah satu kepala Ghidorah, artinya kekuatan ini lebih dahsyat dari atomic breath.

Serangan ini kembali diperlhatkan dua tahun kemudian dalam Godzilla vs Mechagodzilla II, ketika Godzilla hampir tewas akibat serangan harpun listrik yang digunakan Mechagodzilla untuk menyerang titik lemah Godzilla: otak keduanya. Rodan kemudian datang dan berhasil menyelamatkan Godzilla, serta memberikan sebagian besar energi kehidupannya kepada Godzilla.

Yang tidak disadari oleh Mechagodzilla adalah, kekuatan tersebut ternyata juga memberikan peningkatan kekuatan sinar laser milik Godzilla. Secara visual serangannya mirip seperti yang dilakukan kepada Ghidorah, hanya saja warnanya merah dan bukan biru. Secara keseluruhan, sinar panas spiral ini sudah mengalahkan tiga musuh utama Godzilla: Mechagodzilla, SpaceGodzilla, dan Destoroyah.

Sinar Atom


Shin Godzilla menyuguhkan kepada para penonton sebuah perbedaan yang sangat drastis dari Godzilla, dimana sang kaiju tersebut memiliki lebih banyak kemampuan dibandingkan versi-versi sebelumnya. Yang paling mencolok adalah kemampuan untuk menembakan sinar atom (atomic rays), yang bukan hanya bisa ditembakan dari mulutnya tapi dari seluruh badannya. Godzilla bisa menembakan beberapa serangan sinar atom secara bersamaan dari ujung ekornya dan dari duri-duri di punggungnya.

Bisa Merubah Tubuhnya


Seperti yang disebutkan di atas, Shin Godzilla memberikan banyak perubahan baru terhadap Godzilla. Selain sinar atom, dia juga mampu bertransformasi. Di awal filmnya, diperlihatkan bahwa dia dulunya hanyalah seekor belut rakasasa. Tubuhnya kemudian beradaptasi terhadap situasi tertentu yang membuatnya berubah beberapa kali. Perubahan tersebut kemudian sampai pada bentuk yang kita kenal sekarang sebagai Godzilla. Disebutkan di filmnya, jika perubahan atau transformasi Godzilla ini terus berlanjut maka Godzilla kemungkinan akan memiliki sayap.

Film Deadpool 3 Batal Dibuat?

Liputan Bioskop 88 Reply 21:39

 Dalam sebuah wawancara dengan Collider, Rob Liefeld yang merupakan kreator Deadpool mengatakan bahwa Disney mungkin tidak akan membuat film Deadpool 3. Liefeld mengungkapkan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena banyaknya properti milik Disney, dan jadwal yang begitu padat, sehingga Deadpool 3 kemungkinan tidak dibuat. Namun, Liefeld menyebut jika ia merasa tidak apa-apa jika Deadpool 3 tidak jadi dibuat.

“Kamu tahu? Mungkin tidak akan ada film Deadpool lain, dan aku baik-baik saja dengan hal itu. Aku baik-baik saja karena aku punya dua pengalaman yang luar biasa lewat dua film Deadpool yang sangat aku banggakan, aku suka mengenal semua orang di film-film itu. Saya suka Ryan Reynolds, Josh Brolin, Zazie Betts, David Leitch, dan Tim Miller. Semua orang melakukan pekerjaan mereka dengan luar biasa. Anda tau, di dunia tempat kita hidup, tidak ada yang dijamin. Dan butuh waktu yang sangat banyak untuk membuat film.” Ungkap Liefield.


Komentar Liefeld ini sama seperti yang pernah ia sebutkan pada bulan Mei lalu, di mana ia menyatakan keyakinannya bahwa Marvel membatalkan rencananya menggarap Deadpool 3. Namun, komentar Liefeld bertolak belakang dengan komentar Ryan Reynolds yang mengatakan bahwa Deadpool 3 sedang dikembangkan pada bulan Desember tahun lalu.

Walau Liefeld adalah pria yang sering bicara blak-blakan tentang karakter ciptaannya (Deadpool), tetapi Liefeld bukan bagian internal dari Disney, sehingga apa yang ia sebutkan belum tentu benar adanya. Liefeld pun adalah sosok yang terkenal sering membuat pernyataan kontroversial untuk mendapatkan perhatian. Lagi pula, film Deadpool dan Deadpool 2 diterima dengan baik oleh publik, dan banyak yang optimis bahwa Reynolds akan kembali memerankan Deadpool, walaupun belum diketahui kapan hal itu dapat terwujud.

10 Film Horor Paling Mahal!

Liputan Bioskop 88 Reply 00:58

 Sepanjang sejarah perfilman, tidak ada genre film yang harus berjuang dengan ongkos produksi selain genre horror. Selama ini, memang rumah-rumah produksi lebih senang untuk menghamburkan uang mereka untuk ongkos produksi berbagai film dengan genre aksi. Karena, tidak bisa dipungkiri bahwa genre aksi adalah genre yang menguntungkan yang akan memancing banyak penonton.

Contoh nyatanya adalah franchise Star Wars atau Fast & Furious. Rasanya sulit bagi rumah produksi untuk menjual konten horor mereka kepada semua orang, karena kebanyakan pecinta film atau penonton film tidak terlalu menyukai genre horor. Meskipun begitu, nyatanya ada beberapa film yang berhasil mencatatkan namanya sebagai film horor dengan ongkos produksi terbesar. Apa saja?

IT Chapter 2 – USD 79 Juta


Pada 2017 kemarin, film adaptasi dari novel populer Stephen King, IT, sukses menjadi film horror dengan pemasukan kotor terbanyak sepanjang masa dengan raihan USD 700 juta. Angka ini melampaui pencapaian yang diraih oleh film horror populer, The Sixth Sense. Jadi, wajar jika kemudian Warner Bros tidak ragu untuk menggelontorkan banyak uang untuk sekuelnya.

Dengan kembali menghadirkan para anak-anak dari Loser’s Club, film sekuel ini berfokus pada cerita orisinal dari novel Stephen King, dimana Pennywise kembali setelah 27 tahun. Dengan dana yang cukup besar, filmnya mampu menyewa jasa para nama-nama besar Hollywood seperti James McAvoy, Jessica Chastain, dan masih banyak lainnya. Mereka memerankan para Loser’s Club versi dewasa yang berusaha mengalahkan Pennywise untuk selamanya. Film ini meraih total USD 473 juta.

The Haunting – USD 80 Juta


Sebelum Netflix melakukan proyek remake terhadap salah satu film horror klasik, The Haunting, Jan de Bont’s sendiri juga pernah melakukan proyek remake film ini pada 1999. Dibandingkan dengan versi Netflix, memang kualitas film remake The Haunting versi de Bont jauh berbeda. Film ini menghabiskan dana sekitar USD 80 juta untuk menyewa jasa cast yang berperan di dalamnya.

Owen Wilson, Catherine-Zeta Jones, Lili Taylor, dan Liam Neeson, merupakan beberapa nama yang berperan di film ini. Sayangnya, kualitas akting yang mereka tampilkan nyatanya tidak mampu untuk membuat film ini berhasil. Banyak sekali kendala dan masalah yang harus dihadapi selama masa produksi, salah satunya adalah kualitas CGI yang buruk. Film ini bahkan masuk lim nominasi Razzie Awards. Meskipun begitu, setidaknya The Haunting mendapatkan pemasukan sebesar USD 180 juta.

Hannibal – USD 87 Juta


Film The Silence of the Lambs yang dirilis pada 1991, dianggap sebagai salah satu film horor terbaik yang dibuat sepanjang masa. Bahkan, film ini mendapatkan banyak penghargaan di Academy Awards. Yang luar biasanya lagi adalah film tersebut merupakan satu-satunya film horror yang berhasil mendapatkan pencapaian tinggi di Academy Awards. Semuanya berkat penampilan Anthony Hopkins dan Jodie Foster.

Butuh waktu sepuluh tahun untuk menghadirkan film sekuelnya, yang akhirnya dirilis pada 2001. Selain dari segi cerita yang sangat luar biasa, Hannibal juga nyatanya mampu menghasilkan keuntungan yang sangat besar dengan meraih USD 351.6 juta, hampir tiga kali lipat dari modal awal yang harus dikeluarkan untuk pembuatan film ini.

Hollow Man – USD 95 Juta


Mengadaptasi dari novel populer karya H.G. Wells, The Invisible Man, yang dirilis pada 1897, Hollow Man mencoba untuk mengaburkan batasan antara fiksi ilmiah dan film horror. Berkisah tentang Dr. Sebastian Caine, seorang ilmuwan jenius yang juga sangat ambisius. Dia memiliki mimpi untuk bisa menciptakan serum yang bisa membuat orang lain menghilang.

Caine kemudian mengajukan dirinya sendiri untuk proyek ini, hasilnya dia berubah menjadi gila karena kekuatan ini. Dia mulai membunuh satu persatu orang-orang di sekitarnya. Sebenarnya film ini memiliki modal awal sebesar USD 50 juta, tapi dana tambahan kemudian dikucurkan untuk membuat semuanya – CGI, efek, dan hal teknis lainnya – terlihat sempurna. Meskipun filmnya mendapatkan pujian berkat efek dan CGI tersebut, sayangnya dari segi cerita film ini kurang mendapatkan sambutan positif dengan hanya mendapatkan USD 190.2 juta.

What Lies Beneath – USD 100 Juta


Siapa yang tidak kenal dengan Harrison Ford dan Michelle Pfeiffer, dua bintang kawakan Hollywood yang sudah banyak bermain di berbagai film. Bergabungnya mereka di film What Lies Beneath cukup menguras ongkos produksi filmnya. Sebesar USD 30 juta harus dibayarkan untuk gaji kedua bintang ini, sehingga mungkin rasanya wajar jika kemudian ongkos produksi filmnya bisa mencapai USD 100 juta.

Tapi, sama seperti film The Haunting, meskipun filmnya menghadirkan dua nama artis kawakan Hollywood nyatanya hal itu tidak menutupi fakta bahwa filmnya kurang laku dipasaran. Terbukti mereka hanya mendapatkan pemasukan sekitar USD 291.4 juta.

Promotheus – USD 130 Juta


Seri Alien merupakan salah satu franchise horor lainnya yang paling sukses dalam sejarah film. Setidaknya dua film pertamanya sukses meraih banyak penonton. Film karya Ridley Scott ini menjadi salah satu film yang membuat banyak penonton ketakutan. Scott berhasil menghadirkan cerita yang suspenseful, menghadirkan klaustrophobia, dan juga berbagai monster-monster yang tidak terlihat.

Setelah sempat mengalami kesulitan dengan berbagai sekuel yang gagal di era 90an dan pertengahan 2000an, akhirnya kabar positif muncul ketika Ridley Scott kembali dengan sebuah film prekuel dengan judul Promotheus. Dana sebesar USD 130 juta kemudian digelontorkan untuk membuat film ini. Meskipun beberapa fans dan kritikus memberikan tanggapan yang positif terhadap filmnya, tapi film ini tetap sukses membawa USD 400 juta.

The Wolfman – USD 150 Juta


Film The Wolfman yang dirilis pada 1941 menjadi salah satu film paling penting dalam sejarah horor, dimana film ini berhasil menjadi patokan tentang film horor yang menghadirkan berbagai makhluk supranatural lainnya. Film garapan Curt Siodman dan George Waggner ini sempat mendapatkan empat sekuel, dan juga remake pada tahun 2010.

Disutradarai oleh Joe Johnston, The Wolfman menghadirkan sederet bintang besar Hollywood seperti Benecio del Toro, Anthony Hopkins, Emily Blunt, Hugo Weaving, dan masih banyak lainnya. Plotnya sendiri simpel, yaitu seseorang mendapatkan gigitan seorang Werewolf atau manusia serigala dan orang tersebut berubah menjadi sosok manusia serigala dan menghadirkan banyak kekacauan. Sayangnya, film ini harus flop di pasaran dengan hanya mendapatkan pemasukan sebesar USD 140 juta. Film ini menjadi salah satu film gagal paling mahal yang diproduksi Universal.

I Am Legend – USD 150 Juta


Selain Men In Black, I Am Legend merupakan salah satu film yang ikonik dengan sosok Will Smith. Bahkan setelah lebih dari satu dekade sekalipun. Filmnya sendiri berkisah tentang seorang pria dan anjing kesayangannya, yang harus bertahan dari serangan para monster setelah virus menyerang dan membuat manusia berubah menjadi makhluk mengerikan. Sosok tersebut adalah satu-satunya yang tersisa di New York.

Dengan cerita yang menarik, kualitas visual yang menawan, koreografier yang apik dan semua elemen di dalamnya mendapatkan pujian dari para kritikus wajar jika kemudian film ini menjadi salah satu film terpopuler di tahun 2000an. Will Smith sendiri mendapatkan bayaran sebesar USD 25 juta, tapi hal ini sebanding dengan pemasukan yang mereka raih yaitu USD 585.3 juta.

Van Helsing – USD 160 Juta


Dengan kesuksesan berbagai film horor aksi seperti seri The Mummy, genre horor mulai kembali melirik berbagai villain klasik untuk dihadirkan dalam sebuah film. Contohnya adalah Van Helsing. Film ini berkisah tentang Van Helsing sang pemburu hantu yang diperankan oleh Hugh Jackman, di mana karakternya mencoba untuk mengalahkan musuh utamanya, Count Dracula.

Meskipun ada Hugh Jackman dan Kate Beckinsale, nyatanya film ini tidak mampu menghindari kritik pedas dari berbagai pihak. Mereka banyak menyarangkan kualitas CGI dari para monster yang kurang sempurna. Memang film ini pada akhirnya mendapatkan pemasukan sekitar USD 300.2 juta, tapi butuh waktu yang cukup lama bagi filmnya untuk mendapatkan angka tersebut.

World War Z – USD 190 juta


Jika sebuah rumah produksi mau menyewa jasa bintang Brad Pitt, artinya mereka harus bersiap untuk menggelontorkan dana besar baik untuk membayar Pitt dan juga biaya produksinya. Menurut laporan yang ada, Brad Pitt mendapatkan bayaran sekitar USD 14 juta untuk berperan di film World War Z. Film ini juga sempat mengalami kendala besar pada masa produksi.

Dengan biaya produksi awal sebesar USD 125 juta, angka tersebut membengkak menjadi USD 190 juta dengan adanya penulisan naskah ulang, dan berbagai penundaan lainnya. Untungnya, meskipun sempat mengalami kendala produksi dan cerita yang dianggap anti klimaks, filmnya mendapatkan pemasukan sebesar USD 540 juta.

Siapa Raja Balapan di Fast Furious? Brian atau Dominic Toretto?

Liputan Bioskop 88 Reply 01:22

 Dominic Toretto dan Brian O’Connor pernah melakukan balapan beberapa kali di sepanjang franchise Fast & Furious. Tapi, meskipun beberapa kali mereka balapan, hasilnya tetap sama yaitu Dom yang selalu menang. Balapan Dom dan Brian diawali ketika Brian mendapatkan tugas khusus untuk menangkap Dom untuk kasus pembajakan truk berisi barang-barang dengan menyamar sebagai pembalap jalanan.

Dom dan Brian bertaruh surat kendaraan, dan hasilnya Brian harus kalah dan menyerahkan mobilnya. Disaat mobilnya akan diserahkan, polisi datang dan Brian pun menyelamatkan Dom dengan menumpang ke dalam mobilnya. Dom dan Brian kemudian kembali balapan di akhir filmnya, dimana dom justru menabrak truk dan terbalik. Secara teknis, Brian adalah pemenang dalam balapan ini sebelum kemudian dia menyerahkan kunci mobilnya kepada Dom.


Dalam film Fast & Furious, ketika Dom dan Brian balapan untuk audisi menjadi supir Arturo Braga, menjelang garis finish, Dom kemudian mendorong mobil dari Brian dan hal itu dianggap “curang” oleh Brian. Dom kemudian beralasan bahwa tidak ada aturan dalam balapan liar mobil. Di film Fast Five, Dom dan Brian balapan melawan Roman dan Han, dengan taruhan satu juta Dollar. Tapi, Dom membiarkan Brian menang karena dia tidak ingin mengambil uang Brian yang sedang menantikan anak pertamanya.

Di akhir filmnya, kita kemudian melihat Brian dan Dom kembali balapan tanpa adanya taruhan hanya untuk menentukan siapa pengemudi terbaik diantara mereka. Dan sayangnya, kita tidak melihat siapa yang menjadi pemenang dalam balapan tersebut. Di film Fast & Furious 6 dibuka dengan balapan antara Brian dan Dom, tapi bukan balapan jalanan seperti biasanya melainkan balapan untuk mencapai rumah sakit terlebih dahulu – Mia sedang melahirkan.


Tapi, ada hal menarik dari perkembangan karakter Brian sampai film terakhir yaitu bagaimana Brian sudah tidak lagi mengikuti gaya hidupnya yang dulu. Menang dari Dom adalah sebuah kebanggaan bagi Brian, tapi menang dalam sebuah balapan yang dianggap penting – seperti proses kelahiran Mia – menunjukan bagaimana Brian sudah “dewasa” dan tidak lagi seperti dulu.

Terlepas dari kematian tragis Paul Walker di tengah-tengah produksi film Furious 7, filmnya berhasil memberikan sebuah salam perpisahan yang hangat dan menyentuh kepada karakternya dan juga Mia serta anaknya, sebelum kemudian dia “balapan” untuk yang terakhir kalinya melawan Dom. Lebih dari sekali, balapan yang diperlihatkan oleh Dom dan Brian merefleksikan perubahan hubungan diantara mereka, yang awalnya rival atau musuh kemudian menjadi bagian dari keluarga.

Untuk berbagai alasan, sepertinya franchise Fast & Furious telah melakukan hal yang benar untuk tidak memperlihatkan siapa yang menang atau kalah dalam persaingan Dom dan Brian. Pada akhirnya, menang dan kalah bukan lagi hal yang penting bagi mereka. Bagi mereka keutuhan keluarga menjadi yang paling utama. Tetapi jika kita harus melihat rekam jejak balapan yang dilakukan oleh Dom dan Brian (baik saat mereka berdua saling berhadapan, atau saat melakukan balapan dengan karakter lain), Dom sepertinya menjadi juaranya, di mana ia lebih sering memenangkan balapan.

Mereka yang Berpotensi Mati di Avengers 5

Liputan Bioskop 88 Reply 01:15

 Marvel Studios sudah membunuh banyak karakter utama dalam setiap film Avengers di MCU. Contohnya di film The Avengers kita melihat bagaimana Agent Coulson dibunuh secara brutal oleh Loki. Di Avengers: Age of Ultron, kita melihat bagaimana kematian tragis dari Pietro Maximoff alias Quicksilver yang ditembak oleh Ultron demi melindungi Hawkeye dan anak-anak.

Loki, Gamora, dan sebagian besar penduduk di MCU, juga tewas dalam cerita Avengers: Infinity War. Dan yang terakhir adalah kematian dari Iron Man dan Black Widow yang terjadi di film Endgame. Film Avengers 5 tentu akan menghadapkan para Avengers dengan ancaman yang lebih besar dan lebih kuat. Artinya akan ada karakter lainnya yang akan tewas. Berikut adalah karakter yang kemungkinan tewas di Avengers 5.

Nick Fury


Nick Fury sudah menjadi bagian dari Marvel Cinematic Universe sejak jagat sinematik ini dimulai, dan terakhir kali Nick terlihat dia sedang mengerjakan proyek kerja sama dengan para Skrulls. Hal ini membuka kesempatan bagi Nick untuk kembali muncul di film sekuel Captain Marvel, sebelum kemudian dia muncul di Avengers 5 dan diperlihatkan tewas di filmnya.

Samuel L. Jackson saat ini sudah berusia 71 tahun. Meskipun dia masih terlihat sehat dan segar bugar, masalah utama bagi karakter Nick Fury adalah tidak adanya lagi cerita yang pas untuk menghadirkan sosok tersebut pada saat ini. Bisa jadi ini adalah alasan mengapa dalam beberapa tahun belakangan dia jarang muncul. Karakter Nick bisa diperlihatkan tewas dengan heroik atau bisa juga diceritakan menghilang atau bersembunyi , jika suatu saat Marvel berencana untuk menghadirkannya kembali.

The Hulk


Bruce Banner merupakan salah satu anggota orisinal dari Avengers versi MCU, bersama Thor, Iron Man, Black Widow, dan Captain America. Sayangnya, kekalahan Bruce dari Thanos membuat Hulk sekarang enggan keluar. Hasilnya dia pun kemudian memilih untuk bersatu dengan Hulk dan terciptalah Smart Hulk. Smart Hulk adalah karakter yang berhasil mengembalikan seluruh penduduk bumi yang sempat menghilang.

Smart Hulk sendiri dijadwalkan muncul di series She-Hulk yang tayang di Disney Plus. Bruce akan menjadi “cameo” dalam series tersebut, karena yang jadi fokus utamanya adalah Jennifer Walters yang merupakan She-Hulk. Meskipun Mark Ruffalo mengaku memiliki banyak ide untuk karakter Hulk, dengan MCU yang sudah memperkenalkan generasi baru Hulk, mungkin sudah saatnya bagi Hulk dan Bruce untuk mundur.

Thor


Dengan Captain America yang sekarang sudah sangat tua, iron Man dan Black Widow sudah tewas, Hulk yang terluka parah, dan Hawkeye mempersiapkan masa pensiunnya di Disney Plus membuat Thor menjadi anggota orisinal Avengers yang tersisa. Setelah pergi menuju luar angkasa bersama tim Guardians of the Galaxy, cerita Thor akan kembali berlanjut di film Thor: Love and Thunder.

Tapi, film itu akan menghadirkan sosok Thor yang baru yaitu Mighty Thor. Artinya ada dua Thor yang hidup di Phase 4 MCU. Phase 4 bisa jadi merupakan fase untuk menyerahkan titel yang sudah lama diemban, dan hal ini juga berlaku kepada Thor yang akan menyerahkan titel Thor kepada Jane Foster. Kematian Thor akan terlihat lebih epik dan heroik ketika menghadapi ancaman yang besar, misalnya saat Thor menghadapi Galactus.

War Machine


Dengan kematian Iron Man, kekosongan pun muncul di jagat sinematik Marvel yang harus segera diisi. Bisakah War Machine menggantikan posisi Iron Man dan mengisi kekosongan tersebut? War Machine selama ini sudah tampil secara maksimal, tapi kemungkinan besar Marvel lebih memilih Riri Williams sebagai pengganti dari Iron man yaitu Ironheart.

Sebagai karakter pendukung, War Machine memang sudah cukup maksimal menjalankan perannya. Dengan kematian Rhodey, hal itu akan memberikan sinyal kepada para Avengers lainnya bahwa ancaman masih ada dan ancaman tersebut kini semakin besar, seperti dalam cerita Civil War II dimana Thanos membunuh War Machine ketika para Avengers gagal untuk mengantisipasi kemunculan villain tersebut.

Ant-man


Film ketiga Ant-Man saat ini kemungkinan sedang dikerjakan oleh Marvel Studios, dan rumor mengatakan bahwa film ini akan menghadirkan sosok Cassie Lang remaja yang akan menjadi seorang pahlawan dengan nama Stature demi mengikuti jejak sang ayah. Tapi, apa yang kemudian akan dilakukan oleh Scott setelah film tersebut?

Ant-Man terbukti menjadi sosok penting dalam film Captain America: Civil War dan juga Endgame, dan kemungkinan besar dia juga kembali akan menjadi sosok penting di Avengers 5. Dalam film tersebut mungkin kita bisa melihat kematian Tragis Scott, yang kemudian memotivasi Cassie untuk melanjutkan perjuangan ayahnya. Dan hal itu juga memberikan kesempatan bagi The Wasp untuk kemudian bergabung dengan Avengers.

Scarlet Witch


TV series WandaVision akan segera tayang di Disney Plus dan akan menghadirkan cerita tentang bagaimana Scarlet Witch menghadapi kehilangan sosok penting dalam hidupnya. Banyak rumor menyebutkan bahwa di series tersebut Wanda akan menciptakan realitanya sendiri, dimana Vision masih hidup di dalamnya. Dan apa yang dilakukan oleh Wanda akan menjadi set up cerita untuk film Doctor Strange in the Multiverse of Madness.

Jika skenario tersebut benar terjadi, maka Wanda bisa kemudian membunuh para karakter Avengers lainnya seperti Ant-Man dan War Machine. Dan skenario ini juga bisa saja diaplikasikan di film Avengers 5 yang akan datang.

Okoye


Sama seperti Rhodes, Okoye juga merupakan pemeran pendukung yang sangat luar biasa di film Black Panther dan dua film Avengers terakhir. Karakter Okoye berhasil mencuri perhatian saat pertama kali diperkenalkan di film Black Panther. Dikenal sebagai penjaga Wakanda dan juga pengawal dari raja Wakanda, sosok Okoye sangatlah tangguh dan luar biasa.

Tapi, pertanyaannya adalah apakah sosok Okoye akan menjadi karakter permanen di MCU? Danai Gurira bukanlah aktris yang terbiasa dengan sebuah franchise. Inilah salah satu alasan mengapa dia keluar dari series The Walking Dead, dan kehilangan Okoye akan membuat T’Challa menyadari bahwa bukan hanya Wakanda yang harus dia lindungi melainkan orang-orang di sekitarnya juga.

Black Knight


Karakter Black Knight merupakan karakter yang belum diperkenalkan di Marvel Universe, jadi mengapa harus membunuh karakter yang baru saja diperkenalkan? Sosok Dane Whitman akan menjadi salah satu karakter yang muncul di film Eternals, dan menurut bocoran yang beredar Black Knight akan menjalin kisah romantis bersama Sersi, salah satu Eternals.

Memang masih belum diketahui apakah Kit Harrington menanda tangai kontrak kerja sama jangka panjang dengan Marvel Studios. Tapi, tidak heran juga ketika kemudian Marvel menggunakan formula yang sama dari karakter Quicksilver dan diaplikasikan kepada karakter Black Knight. Karakternya akan muncul di satu flm saja, tapi kemunculan tersebut akan sangat memorable, dan berdampak besar terhadap dunia.

Bucky Barnes


Bucky Barnes akan muncul bersama Sam Wilson dalam series The Falcon and The Winter Soldier yang tayang di Disney Plus. Menurut kabar yang beredar, Bucky dan Sam akan menjalani hidup masing-masing sampai kemudian mereka kembali bertemu untuk menghadapi musuh yang sama yaitu Baron Zemo. Tapi, apa yang kemudian tersedia untuk Bucky setelah seriesnya?

Bucky sempat berada dalam kendali tentara komunis, dimana dia dicuci otak untuk melakukan berbagai tugas yang berbahaya seperti mengambil dokumen dari tangan Howard Stark. Mungkin, dengan mati secara heroik ketika bertarung bersama Avengers akan menjadi bukti yang sah bahwa dia memang benar-benar seorang pahlawan sejati. Kematian Bucky akan menjadi inspirasi bagi Sam untuk terus melanjutkan tugasnya sebagai Captain America yang baru.

Spider-Man


Jika bukan karena protes para fans yang sangat vokal ketika Spider-Man “dipecat” dari MCU, pihak Sony Pictures mungkin akan melajutkan film Spider-Man 3 tanpa adanya keterlibatan Marvel Studios. Meskipun kemudian Disney dan Sony sudah menyetujui kesepakatan yang baru, tapi rasanya waktu bagi Spider-Man untuk berada di MCU sangatlah terbatas.

Sony masih tetap berusaha untuk menghadirkan sosok Tom Holland di jagat sinematik buatan mereka sendiri. Banyak rumor mengatakan bahwa portal antara universe Sony dan MCU akan terbuka, sehingga Spidey kemudian memilih untuk pergi ke universe Sony. Tapi, bagaimana jika Peter melakukan hal yang sama dengan mentornya, mengorbankan diri demi seluruh manusia? Kematian Peter bisa menjadi jalan kemunculan Miles Morales, yang akan menggantikan posisi Peter.

10 Film Horror Netflix Yang Bikin Merinding!

Liputan Bioskop 88 Reply 21:51

 Harus diakui bahwa kerugian yang harus dialami oleh industri film layar lebar dan bioskop akibat dari pandemi COVID-19 menjadi “ladang uang” bagi mereka yang begerak di industri streaming. Disney Plus, Apple TV Plus, menjadi pesaing baru di bisnis ini meskipun HBO Max dan Netflix tetap menjadi penguasa untuk bisnis streaming. Bahkan, sejak pandemi ini, Netflix semakin gencar untuk mempromosikan diri.

Netflix terus menginvestasikan sejumlah besar uang yang mereka miliki untuk mendanai berbagai proyek film dan series orisinal mereka. Dan hasilnya, setiap bulan ada puluhan film baru yang dirilis oleh situs streaming tersebut untuk berbagai genre, tidak terkecuali untuk genre horror. Berikut adalah daftar film horror yang akan tayang di Netflix.

Black Mirror: Bandersnatch


Film Black Mirror: Bandersnatc dirilis pada 2018 silam dan menjadi titik awal bagi penulis Charlie Brooker untuk menerjemahkan konsep “pilih petualangan anda sendiri” menjadi sebuah film. Secara singkat film ini menggabungkan dua elemen, yaitu permainan video game dan juga film. Film ini cukup unik karena bukan sebuah adaptasi dari game populer, dan justru dua unsur tersebut digabungkan.

Filmnya sendiri berkisah tentang seorang programer permainan video bernama Stefan Butler, dimana dia mencoba untuk mengaplikasikan konsep novel “pilih petualangan anda sendiri” ke sebuah permainan game. Namun, apa yang dia bayangkan di awal nyatanya tidak sesuai dengan apa yang terjadi. Permainan tersebut justru menjadi mimpi buruk bagi si pembuatnya.

Cam


Horror dengan perpaduan teknologi mungkin sudah jarang diaplikasikan dalam berbagai proyek film. Tapi, Cam memberikan nuansa baru terhadap genre ini dengan memberikan sentuhan modern yang bisa relate dengan kehidupan di masa sekarang. Film Cam sendiri berkisah tentang sosok Alice, yang diperankan oleh Madeline Brewer, seorang remaja putri yang bercita-cita untuk menjadi seorang camgirl (gadis yang melakukan pertujunkan di depan kamera, biasanya bermain game atau sekedar bercerita).

Tapi, kejadian horror mulai menerpa Alice ketika tanpa disadari ada kembaran dari Alice yang mencoba untuk meretas komputer Alice. Sosok tersebut kemudian mulai berperan sebagai Alice dan “mencemarkan” nama Alice sambil juga memberikan kengerian kepada Alice. Disutradarai oleh Daniel Goldhaber, atmosfer yang dibangun oleh film ini benar-benar terasa. Penampilan Brewer pun patut diacungi jempol.

The Perfection


Meskipun baru dirilis di platform Netflix sekitar tahun lalu, The Perfection dianggap sebagai salah satu film horor orisinal terbaik sampai saat ini di paltform tersebut. filmnya sendiri mengeksplor cerita tentang hubungan antara Charlotte dan Lizzie, yang keduanya sama-sama merupakan musisi Charlotte merupakan pemusik handal dan Lizzie adalah penerusnya.

Kelebihan dari film ini adalah bagaimana Richard Shepard berhasil bermain-main dengan prediksi para penonton, dan kemudian melakukan twist. Hal tersebut menjadi salah satu elemen menarik dari filmnya yang membuat film ini menarik dan unik.

Ravenous


Film dengan unsur zombie di dalamnya memang tidak akan pernah berhenti untuk menarik minat para penonton. Contohnya adalah seri The Walking Dead, film Z Nation, Train to Busan, bahkan game fenomenal The Last of Us. Hal ini coba untuk diangkat dalam film Ravenous yang diarahkan oleh Robinm Aubert. Meskipun terdapat elemen zombie, Robin tetap memberikan sentuhan yang baru dan lain.

Di sebuah desa terpencil yang sangat jauh di wilayah Quebec, Kanada, terdapat sebuah kelompok kecil manusia. Mereka adalah orang-orang yang selamat dan bersembunyi di sebuah hutan untuk menghindari serangan zombie. Meskipun set up ceritanya terdengar familiar, Robin Aubert tetak memberikan beberapa pembeda dibandinkan dengan film-film lainnya.

Apostle


Sebagian Geeks mungkin ada yang mengenal soso Gareth Evans, tapi mungkin juga ada yang tidak kenal. Dia adalah sutradara dari dua film The Raid, yang sangat populer bukan hanya di Indonesia melainkan sampai ke luar negeri khususnya Hollywood. Setelah sukses dengan proyek film thriller action, proyek sukses Evans lainnya adalah Apostle yang kental dengan nuansa horror.

Filmnya sendiri berkisah tentang seorang pria bernama Thomas Richardson, yang pergi sendirian ke sebuah pulau terpencil bernama pulau Welsh (Welsh island) demi menyelamatkan adiknya yang diculik dan ditawan oleh sekelompok orang yang mengerikan. Sama seperti film The Raid, film ini juga dipenuhi oleh berbagai adegan yang penuh darah.

Hush


Hush merupakan film horror simpel yang diproduksi oleh Mike Flanagan. Mike menjadikan istrinya, Kate Siegel sebagai pemeran utama dalam film tersebut. Dia berperan sebagai seorang perempuan tuna rungu alias tidak bisa mendengar yang harus merasakan teror mengerikan ketika dia sedang berada di sebuah kabin yang terpencil di tengah sebuah hutan.

Yang menarik dari film ini adalah bagaimana Mike mengerjakan semuanya dengan rapih dan menarik meskipun hanya dengan modal yang sedikit. Dengan meniadakan suara dalam kehidupan Maddie dan melakukan berbagai trik yang unik membuat para penonton merasa ikut terbawa suasana dan membuat para penonton seolah percaya dengan apa yang terjadi.

Cargo


Diadaptasi dari film pendek dengan judul yang sama yang dirilis pada 2013 lalu, film Cargo disutradarai oleh Ben Howling dan Yolanda Ramke dengan setting post-apocalyptic wabah zombie. Filmnya sendiri sangat menarik karena meskipun bertema post-apocalyptic, Cargo tidak berfokus pada dunia yang hancur melainkan pada satu orang pria yang merasakan pahitnya hidup dalam situasi seperti itu.

Sosok tersebut adalah Andy, yang berusaha dengan sekuat tenaga untuk membawa bayi perempuannya ke tempat yang lebih aman di tengah-tengah wilayah Australia. Selain akting Martin Freeman yang ciamik, yang menarik dari film ini adalah munculnya budaya kuno dari Australia, bahkan ada beberapa pemeran pendukung yang kemudian berperan sebagai suku Abogirin.

Calibre


Memang tidak ada zombie, alien, atau monster supranatural lainnya dalam film Calibre, tapi film horror ini mencoba untuk menggali sisi gelap dalam jiwa seorang manusia. Dua orang pria pergi menuju Scottish Highland untuk berburu pada akhir pekan. Tapi, acara berburu tersebut justru berubah menjadi sebuah momen horor dan mengerikan bagi mereka berdua.

Sutradara Matt Palmer sukses membuat tensi di film ini terus meningkat dan terus meningkat, ditambahkan juga dengan penampilan para cast yang luar biasa. Film ini juga wajib untuk ditonton, sehingga wajar jika filmnya masuk dalam kategori film horror orisinal terbaik Netflix.

Annihilation


Annihilation merupakan film garapan Alex Garland selanjutnya setelah film Ex Machina. Film ini dianggap sebagai film horor yang visioner dengan nuansa fiksi ilmiah, dan ceritanya pun tidak mudah untuk ditebak. Bisa dipastikan film ini akan membuat para penonton tertarik untuk terus mengikuti kisahnya sampai beres, yang didukung oleh berbagai cast-cast yang mentereng.

Natalie Portman menjadi pemeran utama dalam film ini, bersama dengan Jennifer Jason Leigh, Gina Rodriguez, dan masih banyak lainnya. Mereka berperan sebagai sebuah tim ilmuwan yang memasukan The Shimmer, sebuah zona karantina luar angkasa dimana semuanya yang ada disana bermutasi dengan cara tidak terduga. Sangat sulit untuk menghadirkan film horor fiksi ilmiah, tapi Annihilation sukses untuk menghadirkannya dengan baik.

Search

Blog Archive