10 Film ini Dapatkan Nilai 0 di Rotten Tomattoes

Liputan Bioskop 88 Reply 21:48

 Terlepas dari berbagai kontroversi yang ada dan pendapat sebagian besar orang yang cenderung negatif, tidak bisa dipungkiri lagi jika pengaruh dari situs ulasan online, Rotten Tomatoes, sangat luar biasa terhadap industri perfilman. Sebagian pecinta film akan memutuskan film mana yang akan ditonton setelah melihat ulasan dan score yang diberikan oleh situs ini.

Tidak jarang Rotten Tomatoes memberikan nilai tinggi – bahkan sempurna, meskipun jarang – kepada sebuah film, tapi tidak jarang juga situs ini memberikan skor kritik yang mencapai 0%. Berikut adalah berbagai film yang mendapatkan nilai kritik 0% dari situs Rotten Tomattoes

The Last Days of American Crome


Film berdurasi 149 menit ini dibintangi oleh Olivier Megaton, dan merupakan hasil adaptasi dari novel grafis karya Greg Tocchini yang dirilis pada 2009. Meskipun dari segi premis, film ini memiliki potensi yang sangat besar – sebuah pemerintah berencana untuk menyiarkan sinyal dimana orag-orang tidak bisa melihat berbagai tindakan kriminal – tapi, banyak yang berpendapat jika filmnya sangat buruk.

Selain skrip yang kurang menarik, penampilan para cast yang bermain pun dirasa sangat kurang. Film ini seakan menjadi bukti nyata bahwa kebebasan yang diberikan oleh Netflix kepada para pembuat film untuk memproduksi karya mereka, tidak sepenuhnya bisa menghasilkan sesuatu yang baik. Jika durasinya lebih pendek, mungkin film ini bisa menjadi film thriller medioker. Tapi, karena durasinya sama dengan film MCU dan sangat melelahkan dan membosankan film ini sangat sulit untuk ditonton sampai akhir.

Grand Isle


Meskipun Nicholas Cage saat ini senang untuk melakukan berbagai eksperimen di film yang dia bintangi, seperti Mandy dan Color Out of Space, tidak jarang juga film eksperimental tersebut berujung kegagalan. Contohnya adalah Grand Isle, sebuah film melodrama yang bersetting di Lousiana yang berkisah tentang seorang veteran perang yang berencana untuk membunuh istrinya.

Cage benar-benar berbeda di film ini, dia tampak begitu bosan dan hal ini sesuai dengan ekspresi sebagian besar orang yang menonton film ini. Durasi filmnya mungkin hanya sekitar 97 menit saja, tidak terlalu buruk. Tapi, yang membuat film ini “berdosa” adalah ada sosok aktor ternama Hollywood yang menjadi pemeran utama.

Father of the Year


Film “komedi” ini dibintangi oleh David Spade dan diproduksi oleh rumah produksi Happy Madison Production. David Spade benar-benar berbeda di film ini, dimana dia berperan sebagai sosok yang nyeleneh tapi merupakan sosok orang tua yang sangat penyayang. Dia kemudian harus terlibat dalam sebuah perkelahian dengan sesama ayah lainnya di lingkungan rumahnya.

Kira-kira itulah yang menjadi plot utama dari film komedi yang seharusnya lucu tersebut. Penulisan naskah skrip yang buruk dan dari segi visual pun kurang begitu meyakinkan. Film ini bisa dibilang merupakan film yang terlupakan, dan orang-orang yang menonton filmnya tidak tahu apa yang mereka harapkan dari filmnya.

Dark Crimes


Jim Carrey berperan serius sebagai seorang detektif di Polandia? Terdengar sangat meyakinkan di atas kertas, tapi nyatanya hal itu terbukti tidak benar. Jim Carrey selama ini dikenal sebagai sosok yang konyol, dengan berbagai lawakan dan humornya. Tapi, entah apa yang kemudian menginspirasi Carrey untuk terlibat dalam film thriller kriminal ini.

Durasi filmnya memang hanya 92 menit, tapi ceritanya berjalan begitu lambat dan kurang begitu jelas plot yang disampaikannya. Dark Crimes sendiri sempat “disimpan” selama 18 bulan sejak tayang perdana dalam sebuah festival film, dan ada alasan yang bagus mengapa mereka melakukan hal itu. Sama seperti Grand Isle, terlepas dari kehadiran Jim Carrey yang tentunya membuat banyak orang penasaran, film ini sangat buruk.

365 Days


Fifty Shades of Grey bukan hanya satu-satunya film yang menghadirkan sisi erotisme di dalam filmnya secara jelas. Film produksi Polandia, 365 Days jauh lebih aneh meskipun sama-sama bergenre drama erotis. Film ini diadaptasi dari trilogi novel dengan judul yang sama, dan menariknya novelnya juga banyak mendapatkan ulasan buruk dari berbagai pihak.

Ceritanya sendiri cukup sederhana, seorang wanita diculik oleh seorang pria kriminal yang memiliki wajah tampan. Wanita tersebut dikurung bersama penjahat tersebut selama satu tahun, dengan harapan wanita tersebut jatuh cinta terhadap si pria tersebut. Untuk tahun 2020, rasanya setting cerita tersebut sangat tidak relevan, ditambah lagi plot yang yang sangat bermasalah. Film ini sendiri sekarang menjadi viral akibat kontroversi di dalamnya, dan Netflix mungkin akan segera membuat sekuel filmnya.

John Henry


Terry Crews di film thriller dan menjadi sosok vigilante dengan bersenjatakan palu martil? Memang secara prospek film John Henry bisa sangat bagus, tapi nyatanya film ini dianggap sebagai film gagal dalam berbagai hal. Mulai dari penulisan yang kacau, kurangnya arahan, dan penampilan yang kurang sempurna.

Sutradara sekaligus penulis, Will Forbes, ingin membuat film ini menjadi “penerus” bagi film-film Tarantino. Tapi, film ini bahkan tidak cukup kekerasan dan tidak cukup kreatif untuk kemudian bisa disebut sebagai penerus Tarantino. Terry Crews benar-benar bekerja keras dalam film ini, dan beruntung penampilan kocak dari Ludacris cukup membantu filmnya.

London Fields


Dilihat dari daftar cast – seperti Jason Isaacs, Amber Heard, dan Cara Delevinge, bahkan Johny Depp – film London Fields mungkin terlihat meyakinkan. Tapi, nyatanya film ini merupakan film adaptasi dari novel karya Martin Amis yang dirilis pada 1989. Novelnya sendiri banyak mendapatkan kritikan sehingga mengadaptasinya merupakan sebuah kesalahan besar.

Meskipun awalnya dijadwalkan akan tayang pada acara TIFF 2015, pada akhirnya film ini ditarik setelah sutradara Matthew Cullen menuntut pihak produser dengan kasus penipuan, karena dianggap tidak membayar gajinya dan juga mereka memotong filmnya tidak sesuai yang dia inginkan. Amber Heard juga kemudian dituntut oleh pihak produser sebanyak USD 10 juta karena dianggap mengubah isi naskah skrip dan tidak menjalankan tugasnya untuk alih suara. Heard kemudian menuntut balik karena melanggar kesepakatan kontrak untuk hal memperlihatkan badan (nudity).

10 Minutes Gone


Lagi-lagi film gagal dengan dibintangi artis papan atas Hollywood. Nama Bruce Willis dan Michael Chirkis sebenarnya merupakan magnet untuk film ini agar ditonton oleh banyak orang. Tapi, nyatanya film ini justru dianggap sebagai film yang buruk dan mengecewakan. Willis sendiri berperan sebagai seorang bos kriminal bernama Rex, dan Chirkis berperan sebagai bawahan dari Rex yaitu Frank Sullivan.

Film ini memperlihatkan bagaimana Willis tidak mengeluarkan seluruh kemampuan aktingnya, dan screen time di film ini pun sangat jarang. Bahkan, sebagian besar adegan yang melibatkan Willis diambil di dalam ruangan. Hampir tidak ada hal positif yang bisa disampaikan dari film yang dianggap membosankan ini. Semuanya benar-benar rata.

Gotti


Tidak ada film di dalam daftar ini yang seaneh dan seburuk film yang dibintangi oleh John Travolta, Gotti. Film ini merupakan film biopik dari seorang mafia legendaris New York, John Gotti. Film ini bahkan mendapatkan 55 ulasan negatif di situs Rotten Tomattoes. Dari satu adegan ke adegan lainnya, film ini dipenuhi oleh kebosanan dan cenderung lucu.

John Travolta memang benar-benar berusaha untuk film ini, tapi sayangnya usahanya tersebut berjalan ke arah yang salah. Film Gotti seakan-akan mengubah figur yang dulu disegani dan ditakuti di New York menjadi figur yang cenderung komedik. Penampilan John Travolta sebagai Gotti dianggap sebagai sebuah parodi. Para pembuat film sendiri mencoba untuk membela diri dengan “menyerang” mereka yang mengkritik, tapi pada kenyataannya film ini memang sangat buruk. Film ini bahkan masuk enam nominasi Razzle Awards (ajang untuk film terburuk).

The Murder of Nicole Brown Simpson


Film ini mengangkat kisah dari kasus pembunuhan mantan istri dari artis O.J. Simpson yang terjadi pada 1994 silam. Disutradarai oleh Daniel Farrands, film ini berani menawarkan sebuah “teori” tentang siapa yang menjadi pelaku utamanya, yang tidak lain adalah sang mantan suami, O.J. Simpsons. Tapi, apa yang ditampilkan dalam film semata-mata hanya teori dari sang pembuat film.

Mena Suvari yang memerankan karakter utama di film ini benar-benar sangat berjuang keras untuk bisa memerankan karakter ini, belum lagi beberapa nama lainnya yang juga harus berusaha keras dengan karakter mereka. The Murder of Nicole Brown Simpson mendapatkan nilai 1.7/10, yang menjadikan film ini salah satu yang paling buruk dalam sejarah Rotten Tomattoes.

Related Posts

Berita Film 1054150133326550015

Post a Comment

Search

Blog Archive